Peta Distribusi Penyakit DBD berdasarkan Kejadian kasus pertahun dengan ketegori wilayah endemis dan non endemis kecamatan karunrung dan Kecamatan Ballaparang Kota Makassar tahun 2016

Pesona Hijau

Selasa, 30 Agustus 2016

Peta Distribusi Keberadaan Jentik Nyamuk dengan Intervensi Tahap 1 - 4

Nyamuk adalah salah satu vektor yang dapat membawa agan penyakit baik seperti plasmodium atau virus. Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk dalam tubuh dan kemudian berinfeksi. Berikut adalah distribusi jentik berdasarkan persebaran wilayah rw yang kemudian dilakukan Intervensi sampai dengan 4 kali perlakuan.
Peta distribusi keberadaan jentik nyamuk penyakit DBD dapat dilihat bahwa dengan pemberian suatu program intervensi dapat menurunkan keberadaan jentik nyamuk pada suatu wilayah. Keberadaan jentik nyamuk sangat di pengaruhi pada kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang tidak bersih dapat menimbulkan genangan-genangan air yang dapat dijadikan nyamuk untuk melakukan perkembangbiakan. Maka dengan hal tersebut mari menjaga lingkungan dan selalu terapkan kondisi lingkungan yang bersih.

Bursa Kerja at UNHAS


Jangan Lupa !!!
Akan diadakan Bursa Kerja di Kampus Merah Universitas Hasanuddin pada tanggal 14 - 15 september 2016 pukul 10.00. Tepatxa di Gedung A. Pettarani UNHAS.

Games Android with Pokemon Go

Games Pokemon Go telah Rilis di indonesia dan kini dapat didownload dengan mudah pada playstore Android. Game Pokemon go merupakan game yang berbasis GPS atau disebut Global Position System. penggunan game ini dapat dilakukan pada Ponsel yang mempunyai Fitur GPS. Ponsel masa kini rata-rata telah dilengkapi dengan fitur tersebut sehingga dapat memudahkan pengguna untuk memainkan game Pokemon Go.
APK File dapat di download pada link : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.nianticlabs.pokemongo
Atau d link :Aswin Renaldy shared "Pokémon GO_0.33.0.apk.apk": https://1drv.ms/u/s!AgaFlbVHbRFphjXP4zdaLao0UC10

Environmental Characteristik of Physical of House and Existence of Mosquito of Anopheles subpictus and Anopheles berbirostis in Village of Manjalling and Village of Bira of Regency Bulukumba



ANOPHELES SUBPICTUS  DAN ANOPHELES BARBIROSTIS  DI DESA MANJALLING DAN DESA BIRA KABUPATEN BULUKUMBA    

Environmental Characteristik of Physical of House and Existence of Mosquito of Anopheles subpictus and Anopheles berbirostis in Village of  Manjalling and Village of Bira
of Regency Bulukumba
Aswin Renaldy, Hasanuddin Ishak, Ruslan
Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Nyamuk Anopheles subpcitus dan Anopheles barbirostis merupakan vektor penyebab terjadinya penyakit malaria. Desa Bira dan Desa Manjalling Kabupaten Bulukumba merupakan desa yang ditemukan nyamuk dari kedua spesies tersebut sehingga menjadi potensi masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran karakteristik lingkungan fisik rumah dan keberadaan nyamuk An. subpictus dan An. barbirostis di dua Desa tersebut. Jenis penelitian adalah penelitian observasional deskriptif. Populasi 1040 rumah  dan sampel 100 rumah yang dipilih dengan tehnik purposive  sampling. Hasil penelitian suhu dan kelembaban rata-rata rumah yang ditemukan An. subpcitus di Desa Manjalling yaitu 28,2ºC, kelembaban 84,1%, dan An. barbirostis 27,6ºC, kelembaban 85%, di Desa Bira An. subpcitus 27,8ºC, kelembaban 82,5% dan An. barbirostis 27,87ºC, kelembaban 81.7%. Jenis dinding rumah paling disukai dari kedua jenis nyamuk An. subpictus dan An. barbirostis yaitu papan/ kayu. Kasa pada ventilasi rumah, paling banyak ditemukan nyamuk An. subpictus dan An. barbirostis yaitu pada kondisi tidak menggunakan kasa. Keberadaan genangan air yang ditemukan An. subpictus dan An. barbirostis pada  kondisi genangan air berjarak jauh dari rumah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari spesies nyamuk An. subpictus dan An. barbirostis yang  ditemukan,  ternyata tidak jauh berbeda dengan suhu dan kelembaban yang ditemukan dari kedua spesies dan masing-masing menyukai jenis dinding papan/ kayu.
Kata kunci : An. subpictus, An. barbirostis, lingkungan fisik rumah

ABSTRACT
Anopheles mosquito Anopheles subpictus and barbirostris the cause of malaria vectors. Bira village and the village is a village Manjalling Bulukumba found mosquitoes of both species to be a potential health problem. This research aims to know the description of the physical characteristics of the home environment and the presence of mosquitoes An. subpictus and An. barbirostis in two of the village. The study was an observational study. 1040 Population and sample of 100 homes was selected by purposive sampling technique. Temperature and humidity of the research results of the average home found An. subpcitus Manjalling Village is 28,2ºC, 84.1% moisture, and An. barbirostis 27,6ºC, humidity 85%, in the village of Bira An. subpcitus 27,8ºC, moisture 82.5% and An. barbirostis 27,87ºC, 81.7% moisture. The most preferred type of home walls of the two types of mosquitoes An. subpictus and An. barbirostis namely board / wood. Gauze on home ventilation, the most abundant mosquito An. subpictus and An. barbirostis that the condition does not use gauze. The existence of stagnant water found An. subpictus and An. barbirostis puddle condition is far from home. This study concludes that the mosquito species An. subpictus and An. barbirostis found, was not much different from the temperature and humidity were found from both species and each love this type of wall board / wood.
Keywords: An. subpictus, An. barbirostis, home physical environment

Prosedur Pemberia ASI

Pemerintah mengeluarkan peraturan yang memungkinkan dilakukannya donor ASI, khusus bagi Ibu yang tidak bisa memberikan ASI kepada bayi dikarenakan kendala tertentu. Oleh karena itu untuk donor tersebut dibutuhkan beberapa prosedur pendonoran ASI, yaitu :
Prosedur Ideal
  • Praktik pemberian ASI di Indonesia masih sederhana tidk seperti dilakukan di negara maju. Di negara maju donor ASI diatur oleh lembaga yang disebut Bank ASI.
  • Calon pendonor ASI diperiksa kesehatannya dan dipastikan bebas penyakit berbahaya.
  • ASI donor akan dipasteurisasi atau mengalami proses pemanasan pada suhu rendah (62,5-63 derajat Celcius) selama 30 menit untuk mematikan virus dan bakteri berbahaya, seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan CMV (Citomegalovirus).
  • ASI disimpan dalam freezerdengan suhu minimal minus 20 derajat Celcius untuk memastikan komposisi ASI tidak mengalami perubahan.
 Tahapan Prosedur Pendonor ASI
Tahapan Penapisan Awal
  • Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan
  • Sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui
  • Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih
  • Tidak menerima transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan dalam 12 bulan terakhir
  • Tidak mengkonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid, dan produk yang bisa mempengaruhi bayi. Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI
  • Tidak ada riwayat menderita penyakit menular, seperti hepatitis, HIV, atau HTLV2
  • Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit, seperti HIV, HTLV2, hepatitis B/C (termasuk penderita hemofilia yang rutin menerima komponen darah), menggunakan obat ilegal, perokok, atau minum beralkohol
Tahapan Penapisan Lanjutan
  • Harus menjalani skrining meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan CMV (bila akan diberikan pada bayi prematur)
  • Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan
  • Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan
Cara penympanan ASI Donor
  • Tempatkan ASI sebanyak 50-150 ml kedalam wadah kaca (sisa selai) 450 ml.
  • Tutup wadah kaca dan letakkan ke dalam panci aluminium 1 liter
  • Tuangkan air mendidih 450ml atau hingga permukaan air mencapai 2 cm dari bibir panci
  • Dapat diletakkan pemberat diatas wadah kaca, kemudian tunggu selama 30 menit
  • Pindahkan susu, dinginkan, dan berikan kepada bayi atau simpan di lemari pendingin
Flash Heating
  • Tempatkan ASI sebanyak 50-150 ml kedalam wadah kaca 450 ml
  • Wadah kaca ditutup sampai saat dilakukan flash heating
  • Untuk melakukan flash heating, buka tutup wadah dan letakkan dalam 1 liter Hart Pot (pemanas susu)
  • Tuangkan air 450 ml atau hingga permukaan air mencapai 2 cm dari bibir panci
  • Didihkan air, bila telah timbul gelembung pindahkan wadah dengan cepat dari air dan sumber panas
  • Dinginkan ASI, berikan kepada bayi atau simpan di lemari pendingin
Mutu dan Keamanan ASI
Mutu dan keamanan ASI meliputi kebersihan, cara penyimpanan, pemberian, dan pemerahan ASI:
  • Calon pendonor ASI harus mendapatkan pelatihan tentang kebersihan, cara memerah, dan menyimpan ASI
  • Sebelum memerah ASI, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, kemudian keringkan dengan handuk bersih
  • ASI diperah di tempat bersih. Bila menggunakan pompa, gunakan yang bagiannya mudah dibersihkan. Pompa ASI tipe balon karet berisiko terkontaminasi.
  • ASI perah harus disimpan pada tempat tertutup, botol kaca, kontainer plastik dari bahan polypropylene atau polycarbonate, botol bayi gelas atau plastik standar (perhatikan tata cara penyimpanan ASI). Sumber :  http://gizitinggi.org/prosedur-donor-asi.html

JADWAL BEASISWA LPDP TAHUN 2016

Pendaftaran Beasiswa LPD tahun 2016
jadwal pendaftaran beasiswa LPDP tahun 2016 dilakukan dengan 4 gelombang. dimana gelombang pertama dilaksanakan pada tanggal 22 oktober 2015 - 20 januari 2016. ke Dua pada tanggal 21 januari - 15 april 2016. ke Tiga pada tanggal 16 april - 15 juli 2016. dan Ke Empat pada tanggal 16 juli - 14 Oktober 2016.

Adapun Selengkapnya dapat di lihat pada laman sumber berikut : http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/01/LPDP-Jadwal-Seleksi-Beasiswa-2016.pdf

Vaksin Mengatasi Setengah Tingkat Kanker Serviks

Vaksin Mengatasi Setengah Tingkat Kanker Serviks
30 Agustus 2016
Sejak saat itu, vaksin human papilloma virus, HPV, diberikan di 130 negara dan terbukti berhasil telah mengurangi setengah jumlah kasus kanker serviks/leher rahim baru.
Vaksin HPV juga melindungi manusia dari kanker leher dan mulut pada pria dan wanita.
Profesor Ian Frazer, pimpinan Translational Research Institute, mengatakan vaksin akan dapat membasmi kanker yang disebabkan HPV dalam 40 tahun.
"Hal ini membantu bukan hanya kontrol terhadap kanker leher rahim tetapi juga kanker oropharyngeal, kanker di dalam mulut yang disebabkan virus ini," kata Frazer.
"Jika kita dapat memvaksinasi cukup orang, kita akan membasminya karena virus ini hanya akan menyebabkan infeksi di antara manusia. Dan di Australia sudah terjadi penurunan sebesar 90% dalam 10 tahun sejak program ini dimulai," tambahnya.
HPV adalah virus yang sangat umum hidup di kulit dan bagian lain tubuh, termasuk di mulut, alat kelamin, dan anus.
Virus ini dapat berpindah lewat kontak kulit maupun alat kelamin, dan seringkali lewat hubungan seks alat kelamin wanita serta anus, di samping seks oral.
Sumber :  http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/08/160829_majalah_kanker_vaksin

Peta Distribusi Penyakit DBD Wilayah Non Endemis. Research From Muhammad Kaffi, S.KM

Gambar 1.
 Gambar 1. Menunjukkan titik persebaran responden berdasarkan RW khususnya diwilayah non endemis penyakit DBD.

 Gambar 2.


 Gambar 2. Menunjukkan Titik kasus penyakit DBD berdasarkan tahun dengan persebaran titik sesuai RW

Kesehatan Lingkungan